Sabtu, 12 Oktober 2013

PUSARA ANERA

Kembali ku nikmati senja sore di kampus biru dalam temaram
hayal ,suasana begitu indah,dingin terasa menusuk
tulang,walau tak membuat ragaku beku tetap saja
kurasakan dingin yg berhembus membuat tubuhku gemetar.
Di seberang bangku lapangan tennis  yang ku duduki terlihat
sepasang remaja berkasih2an,indahnya romance yanag
kurasa,tapi aku hanya tersenyum melihat pemandangan
itu...aku juga pernah merasakan hal yangg sama,yang mereka
rasakan itu..kasmaran...ehm
Kubuka tas yg kubawa dan aku keluarkan kertas serta
pena,seperti  biasa dilapangan tennis  ini bayak skli catatan yg
aku goreskan..mulai tertulis sebuah kata,tiba2 ku
dengar suara memanggil.."kak...sapa gadis kecil
disampingku,setengah tertegun dan kaget ku letakkan
kertas dan pena dlm genggamanku..."ehm..iya,ada apa
dik..jawabku.
"kakak sendirian saja,boleh saya duduk disamping
kakak...seraya mendekat gadis itu meletakkan tubuh
kecilnya disebelahku agak berjauhan..
"iya..boleh,silahkan dik...ada apa,bisa kakak
bantu...??
"tidak apa2 kak,saya cuma srg memperhatikan
kakak,setiap sore kakak psti duduk di sini
sendirian,saya hy sekedar ingin menyapa saja
kak...oh,iya nama saya ANERA...nama kakak
siapa..?.tanyanya sambil mengulurkan tangan mungilnya.
Kuterima uluran tangannya...dingin..
"nama saya AYUS...jawabku datar,sambil terus
kuperhatikan gadis kecil disebelahku ini...wajahnya
cukup manis dgn rambut panjang yg diikat ekor kuda tdk
bgtu rapi,byk riap2 rambut yg turun mengganggu
pandangan mata indahnya...baju yg dikenakan sdkt lusuh
dan kotor..hanya satu yg menarik perhatianku
padanya...sorot mata itu begitu cantik,berbinar tp kdg
meredup seakan ada yg tersembunyi..bibir mungilnya jg
sllu tersenyum manis..manis sekali,perkiraanku mungkin
usia gadis ini sekitar 6 tahun.
"kak..kok melihat ANERA spti itu...
kaget..tersentak aku dr lamunanku.
"ehm..maaf..maaf..bkn maksud kakak spti itu,kakak
heran saja,jam segini ANERA kok msh di lapangan
ini,sendirian lagi...apa ANERA tidak dicari sama org
tua atau ANERA kok tidak belajar...berondongku dengan
pertanyaan sedikit dengan nada curiga..
ANERA terdiam..menuduk..dan kembali menatapku..
"iya kak,ANERA setiap kamboja mulai mekar saya selalu datang dilapangan
ini,ada sesuatu yg ANERA tunggu kak.." terdiam
sebentar,kulihat dia menahan sesuatu yg akan di
ucapkan,sekilas pandang kulihat sinar aneh dlm mata
kecilnya dan secepat kedip mata,kulihat mata itu
kembali spt biasa indah dan lucu..
"siapa yang kamu tunggu ANERA..tanyaku sambil menunduk
menatap mata kecilnya,seakan aku tak percaya,dia psti
bohong...bisik hatiku.
Dia terdiam,sedikit ada isak yg tertahan,aku kaget
setengah mati...apa ada yg salah dengan
pertanyaanku...perang bathin berkecamuk dihatiku..
"ANERA...ada apa?,kakak salah ya !...jgn nangis dong
sayang..!! Entah kenapa tiba2 aku mrsa bgtu dekat
dgnnya,aku ingin memeluk tubuh kecilnya..ku ingin
memberi kehangatan padanya..entah ada apa dg
diriku,bersitatap dg mata kecil itu seakan aku larut
dalam kehidupannya...aneh..pikirku..
Kupeluk dia,kuelus rambutnya..kurapikan riap2 rambut
dikeningnya..
"ada apa ANERA,cerita sama kak AYUS..mungkin kakak
bisa bantu kamu..kakak akan dengarkan cerita
kamu...beneran,jangan sedih ya...bujukku sambil
kubelai rambut panjang itu.
"kak,ANERA menunggu ibu (mather: alumni)  datang,ibu sudah berjanji untuk
menjemput ANERA disini,dilapangan ini dan dibangku
ini...jawabnya pelan.
"memang ibu ANERA kemana..? Maksud ANERA bangku yang kak
AYUS duduki ini...tanyaku heran.
"iya kak,ibu (defenisi almamater:BACA) bilang hy pergi sebentar di toko seberang
jalan untuk beliin ANERA roti kak,tp kok sampai skg ibu (biruku)
blm kembali...? Kembali dia terisak,airmata menetes
membanjiri wajah mungilnya,diusap perlahan dg telapak
tangannya,dia melanjutkan.."setiap ANERA datang untuk
menunggu ibu (kelupaan)  di bangku ini,ANERA sllu menjumpai kakak
tlh mendudukinya,ANERA takut mendekat,jd ANERA hy
memandang dr sebrang saja,ANERA takut nanti wktu ibu
datang tidak bisa menemukan ANERA,kak..maafkan ANERA kalau sekarang
ANERA tidak tahan harus duduk dibangku ini dan mengganggu
kakak,ANERA rindu sama ibu (yunani) ...kembali isaknya terburai
tak tertahan...
Aku terdiam,hatiku galau..entah apa yg ada dlm
benakku..malu..sedih dan rasa bersalah berkecamuk
dihatiku.."maafkan kak AYUS ya,kugenggam
tangannya...dingin...aku semakin tak
mengerti...kembali kubertanya.."terus rumah ANERA
dimana,biar kakak antar pulang,ANERA mau
kan...ayolah...ajakku bersahabat.
"ANERA tidak tahu kak...jawabnya pelan.
"lho...terus sita tidur dimana,sama siapa..? ANERA kan
msh kecil tdk baik kalau sendirian..
"tidak apa2 kak,ANERA sudah punya tempat tinggal untuk
menunggu ibu kok...kembali mata itu seakan memancarkan
binar keceriaan.
Tak terasa wktu sudah menunjukkan jam 8 malam,aku hrs
bergegas plg krna aku ada janji dengan teman,kulirik
jam tangan yg kukenakan,dia seakan tau maksudku..
Sontak dia berdiri.."kak AYUS,terima kasih
ya...kakak sudah mau kenal dengan ANERA dan mau
menemani ANERA menunggu ibu datang...ucapnya sambil
pamit menjabat tanganku..."besok kita bertemu lagi
disini ya kak...pintanya dg senyum yg tersungging.
Aku bingung tak bs berkata kata ketika dg segera dia
berlalu dr hadapanku dan menghilang di balik semak
pohon KAMBOJA.
Esokpun berganti hari...kembali aku duduk di bangku
lapangan tennis  menunggu janji tuk bertemu gadis kecil yang
menggoda hatiku..ku ingin
Berikan dia hadiah 1 sajak indah untk membuat dia
bahagia,sajak tentang seorang BUNDA yang dinantinya.
Sajak tlah siap ditangan,aku ingin melihat binar mata
indahnya,kuingin melihat senyum manisnya lagi..kenapa
aku merindukannya padahal baru kemarin aku mengenal
dirinya...aneh..!!
1 jam telah berlalu...dia tak muncul...2 jam kemudian
aku sudah tak sabar,hasratku untuk menulis telah
hilang,yg ada hy coretan2 yg tak bermakna tlah kubuat
dan kubuang di tong sampah taman kota.
Tak sabar menunggu, akhirnya kuputuskan bertanya pada
pemetik bunga kamboja atim..

"selamat malam Pak...tanyaku pada daeng Ngardi penjaga
lapangan tennis
"malam juga pak,ada apa ya...ada yg bisa saya
bantu...jawabnya ramah.
"begini Pak,saya hanya ingin tanya,apakah bapak pernah
melihat gadis kecil berumur 6 tahunan yg biasa duduk
di bangku itu...sambil kutunjuk arah bangku yg biasa
kududuki.
"ehm...gadis kecil ya PAK,ciri2nya spti apa ya
PAK...tanya Daeng Ngardi serius.
"anaknya manis,rambut panjang diikat ekor kuda dan
lucu deh Pak..jawabku sambil tersenyum.
Mendengar penjelasanku,entah kenapa tiba2 wajah DAENG ngardi menjadi agak pucat...aku jadi bingung,hatiku
rasanya tambah gak karuan.
"lho..DAENG NGARDI kok pucat,ada apa ya Pak...tanyaku
penasaran.
"pak,maafkan saya,mending bapak pulang aja..gadis
kecil itu tidak akan pernah datang lagi...jawabnya
pelan.
"lho...daeng  ini gimana sih,dia janji sama saya hari
ini ketemu saya disini,ada apa sebenarnya dg dia
daeng..tolonglah daeng...cerita pada saya...pintaku
memohon.
"baiklah kalau bapak ingin tau ceritanya,tapi bapak
janji ya,bapak tidak boleh sedih atau shock..
"oke,saya janji daeng...
"tepatnya 30 tahun yang lalu dibangku itu ditemukan gadis
kecil meninggal dunia,saya tidak tahu kenapa
sebabnya,konon menurut cerita sama si ibu,gadis kecil
itu ditinggalkan begitu saja dibangku itu dalam
keadaan sakit dan kebetulan pada wktu itu lapangan tennis
sepi dan cuacanya mendung sehingga tidak ada org yg
melihat kejadian itu,itulah pak..saya takut
cerita...saya juga tidak tahu begitu jelas dg cerita
sebenarnya,...konon ceritanya kadang dia memang sering
muncul dan duduk dibangku itu,katanya sih untuk
menunggu ibunya datang menjemput,itu cerita orang yg
pernah ketemu sama dia pak..panjang lebar daeng ngardi
bercerita dan aku terkulai lemas.
Ya Allah...itukah arti tatap
Matanya,itukah arti senyumannya..itukah arti kesedihan
yang tersirat dalam isak tangisnya.
Perlahan airmataku luruh,aku menangis sejadi
jadinya,aku kecewa...aku sedih...betapa terkutuk dan
kejam apa yg telah dilakukan oleh ibu gadis kecil
itu,perlahan kuhapus air mataku..kubayangkan wajah
mungilnya..telungkup tangan kupanjatkan doa...selamat
jalan gadis kecilku...semoga damai dan bahagia akan
sllu melindungi dan menghangatkanmu disana,tenanglah
kau di sisiNYA...amien
Kini ku hanya bisa mengenang wajahnya yang tak pernah
bisa ku lupa,aku merindukannya..
Disini dibangku taman kota ini,kembali aku duduk
seorang diri dan aku berharap bisa melihatnya lagi,dia
bersembunyi di balik semak dan datang
menghampiriku,bercerita dengan binar ceria tatap
matanya..
Kembali kupandangi kertas dalam genggamku,sajak BUNDA
buatmu tak pernah bisa kuberikan padamu...kau telah
pergi...selamat jalan gadis kecilku...aku akan
merindukanmu selalu..
CTT:
-           Kondisi iKa-ATIm (apa kabar)..?
-           Bagaimana birokrasi memandang anak-anaknya (ALUMNI ATIM) belakangan ini..?
Semoga tak terjadi kisah ANERA pada alumni-alumni ATIM..

Puisi ini terinspirasi dengan lukisan dinding senior dibawah tangga yang banyak mewakili  latar universal sifat manusia..

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.